Post Page Advertisement [Top]


Sebelum membeli sebuah komputer atau merakitnya sendiri. Biasanya kita mempunyai acuan dalam menentukan hardware apa saja yang akan kita beli. Tentu saja memilih prosesor menjadi acuan pertama atau pokok dibanding dengan komponen lain seperti Motherboard, RAM, Harddisk, GPU, Power Supply atau bahkan Casing. Karena kita tahu bahwa prosesor adalah komponen terpenting yang menentukan seberapa banyak data dapat diproses dalam satu waktu dan seberapa cepat ia mengolahnya. 

Sedangkan acuan untuk memilih prosesor itu sendiri biasanya didasari atas beberapa hal. Seperti jumlah core dan clock speed. Padahal aspek terpenting dalam memilih prosesor itu harus sesuai dengan kebutuhan kita. 

Mau dipakai buat apa sih? Buat game, Office, atau Rendering? 
Buat jalanin software apa aja? Microsoft Office, Photoshop, Filmora?

Nah, kalau anda bisa menjawab pertanyaan tadi. Maka akan tampak jelas kebutuhan anda. Dan ini bisa digunakan sebagai dasar memilih prosesor.

Ada beberapa jenis prosesor yang dijual di pasaran.

Prosesor Desktop
Prosesor jenis ini adalah prosesor yang sering kita jumpai. Prosesor ini menawarkan performa yang bagus. Memiliki toleransi terhadap panas / temperatur yang tinggi. Dan juga memungkinkan untuk overclocking. Oleh karenanya prosesor jenis ini cocok untuk kerja berat. Contoh: Gaming dan rendering.

Prosesor Laptop
Prosesor jenis ini didesign khusus untuk peranti mobile seperti netbook dan notebook. Karena mengambil daya dari baterai, maka prosesor ini umumnya sedikit lebih lambat dibanding dengan prosesor desktop. Walaupun begitu, prosesor laptop biasanya menawarkan fitur yang tidak kita jumpai pada prosesor desktop. Prosesor jenis ini cocok untuk keperluan kantor.

Prosesor Server
Prosesor jenis ini memiliki ketahanan yang luar biasa dibanding dengan kedua jenis prosesor di atas. Dipakai untuk kebutuhan mengolah permintaan data secara terus menerus. Dan mampu bertahan pada suhu yang tinggi meskipun dipakai dalam tempo yang panjang 24/7. Umumnya prosesor server memiliki jumlah core yang lebih banyak dibanding prosesor desktop. Namun dengan clock speed yang lebih rendah.

Setelah kita memahami jenis-jenis prosesor. Langkah selanjutnya dalam memilih prosesor adalah spek dan fitur-fitur yang ditawarkan oleh prosesor itu sendiri. 

Core
Dewasa ini, semua prosesor modern memiliki lebih dari satu core, minimal dua. Selanjutnya kita sebut multicore. Perbedaan antara single core dengan multicore adalah dalam pengolahan data. Pada prosesor single core, maka data hanya diolah pada satu core saja. Sedangkan pada prosesor multicore, data akan dibagi ke beberapa core yang ada. Sehingga proses pengolahan data menjadi lebih cepat dan efisien. 

Tapi perlu anda ingat. Semua itu tergantung pada software yang kita gunakan. Tidak semua software dapat menggunakan semua core pada prosesor. Sebagai contoh: Anda memiliki prosesor dengan jumlah core ada 4. Sedangkan software yang anda gunakan hanya mampu bekerja dengan 2 core saja. Maka sisa 2 core lainnya tidak akan terpakai alias nganggur. 

Oleh karena itu ada baiknya anda membaca system requirements pada software atau game yang hendak anda pakai. Apakah mendukung 4 core atau tidak? Jika iya, maka barulah kita ambil prosesor yang memiliki 4 core juga. 

Cache
Cache pada prosesor bekerja layaknya RAM. Yakni sebagai ruang penyimpanan sementara. Walaupun kapasitas cache itu sendiri sangatlah kecil, namun memiliki kecepatan yang luar biasa. Apabila prosesor memiliki jumlah cache yang agak besar, maka semakin banyak pula data yang bisa tersimpan pada cache. Dan semakin banyak data yang bisa disimpan pada cache, maka semakin cepat pula kinerja prosesor. 

Integrated GPU
Ada nilai tersendiri jika sebuah prosesor telah terintegrasi dengan GPU. Artinya dalam prosesor itu sendiri sudah terdapat CPU dan GPU dalam satu chip. Ini sebuah terobosan yang luar biasa terutama untuk peranti mobile seperti laptop yang memiliki keterbatasan ruang. Sehingga memungkinkan laptop untuk menjalankan software dengan tuntutan grafik yang tinggi.

Di sisi lain, komputer desktop yang telah memiliki GPU terpisah pada kartu grafis tidak terlalu diuntungkan dengan kehadiran integrated GPU. Mengingat performa kartu grafis yang jauh lebih unggul dari pada integrated GPU. 

Namun jika anda memiliki keterbatasan budget dalam merakit sebuah komputer. Maka memilih prosesor yang telah terintegrasi dengan GPU merupakan langkah bijak. Dengan begitu anda tidak perlu mengeluarkan budget lebih untuk membeli kartu grafis.

Untuk AMD, prosesor jenis ini lebih dikenal dengan istilah APU.

Frequency / Clock Speed
Frekuensi pada prosesor menentukan seberapa cepat prosesor itu bekerja. Jadi jika prosesor memiliki frekuensi yang tinggi, maka lebih bagus pula performanya. Umumnya dalam satuan Hz (hertz). 

Namun sekarang, satuan frekuensi bukanlah tolak ukur mutlak cepat atau lambatnya sebuah prosesor. Ada beberapa prosesor keluaran terbaru yang memiliki frekuensi rendah namun dapat berkerja lebih optimal dari pada prosesor dengan frekuensi yang lebih tinggi. Itu disebabkan oleh infrastruktur pada prosesor. 

Sebagai bahan pertimbangan, lihat pula "instruction per cycle". 

Thread
Jumlah core pada prosesor bukanlah satu-satunya penentu kecepatan prosesor. Ada aspek lain yang perlu dipertimbangkan, yakni Thread. Multi-threading atau Hyper-threading membuat core prosesor dapat mengerjakan lebih dari satu tugas pada saat  yang bersamaan. Jika prosesor anda mempunyai 2 core dengan hyper-threading, maka prosesor dual core tersebut seakan-akan bekerja layaknya prosesor dengan 8 core.

Socket 
Socket adalah konektor pada motherboard yang menghubungkan prosesor pada motherboard. Artinya, socket adalah rumahnya prosesor. Berhubung prosesor bisa dipasang / dicopot dari socketnya. Jadi bisa pula diganti dengan prosesor yang lain. 


Bagi anda yang telah terlanjur membeli motherboard. Maka anda wajib membeli prosesor yang sesuai dengan socket yang ada pada motherboard itu. Sebagai contoh, anda membeli motherboard Gigabyte dengan socket FM2+. Ya berarti anda tinggal beli prosesor AMD yang kompatibel dengan socket FM2+ seperti, A4-6300, A6-6400 , dan seterusnya.

Berikut adalah socket generasi terbaru yang populer di pasaran






Intel atau AMD

Mana yang lebih baik AMD atau Intel? Ini kalau dibahas sampai puluhan tahun gak bakal ada habisnya guys. 

Dari dulu prosesor keluaran Intel lebih unggul dibanding dengan prosesor AMD. Namun semenjak AMD merilis prosesor Ryzen, peta pertarungan berpihak pada AMD. Apalagi jika sandingkan dengan harga motherboardnya yang jauh lebih murah.

Jika hanya untuk browsing internet, streaming video, atau keperluan office saja. Maka keduanya tidak ada perbedaan yang mencolok. Namun ketika kita melakukan tugas berat seperti main game atau rendering, barulah terlihat perbedaannya. Namun itupun tidak terlalu signifikan.

Perbedaan yang ketara di antara keduanya adalah selisih harga. Biasanya prosesor AMD dibanderol dengan harga yang jauh lebih murah dibanding dengan prosesor Intel. Ditambah lagi motherboard untuk prosesor AMD juga lebih murah. 


Saya tidak akan membahas secara terperinci sampai pada spesifikasi kedua prosesor tersebut. Pesan saya, ambil Intel untuk gaming, dan ambil AMD untuk rendering, bikin YouTube content.


Setelah kita mendalami tentang fitur-fitur pada prosesor. Tiba saatnya kita untuk mengerucutkan pilihan kita. Yakni dengan memilih prosesor sesuai dengan kebutuhan komputer itu sendiri. Apakah anda seorang gamer? atau designer? Simak spesifikasi di bawah ini.

Gaming
Minimal anda harus membeli mid-end prosesor seperti Intel Core i5-8600k atau AMD Ryzen 5 2600X. Mengingat peran GPU lebih penting dalam gaming dari pada prosesor. Maka lebih baik anda menyisihkan dana lebih banyak untuk membeli kartu grafis yang lebih kuat dari pada membeli prosesor high-end seperti Intel Core i9 atau AMD Ryzen 7.











Rumahan
Kalau anda membeli komputer untuk sebatas browsing internet, streaming video, nonton film, atau pekerjaan kantor. Maka cukup ambil prosesor entry level saja, 2 core atau 4 core sudah cukup. Ambil Intel Core i3-8100 atau Ryzen 3 1300X. Kalau mau lebih murah lagi ambil AMD Athlon 200GE.

Video Editing
Untuk video editing pilihan jatuh pada prosesor Intel Core i7-8700K atau AMD Ryzen 7 2700. Atau minimal prosesor 8 core. Kalau budget bukan kendala, saran saya beli Core i9 atau AMD Threadripper. 












Penutup
Memilih prosesor itu perlu kejelian. Tanyakanlah pada diri anda, apa kebutuhan anda dan berapa dana yang bisa anda siapkan. Jangan habiskan uang anda hanya untuk membeli prosesor yang mahal, dengan mengesampingkan komponen lain seperti RAM, SSD, GPU dan PSU. 

Kita sama-sama tahu prosesor itu penting. Tapi apa artinya prosesor mahal kalau tidak didukung dengan komponen lain yang sepadan. Beli Core i9 sekalipun jika masih pakai HDD, GPU murahan atau cuma pasang RAM 2GB, tetap saja akan terasa lambat. Minimal beli SSD lah atau beli kartu grafis mid-range. Komponen dalam komputer itu saling mendukung. Jika ingin performa terbaik dari prosesor anda, maka dukunglah prosesor dengan komponen lain yang sepadan pula.

No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib