Post Page Advertisement [Top]

Dewasa ini, kebutuhan akan aplikasi dengan fitur yang lebih kaya semakin besar. Semakin kaya fitur yang ditawarkan, semakin besar pula resource diperlukan oleh aplikasi tersebut. Dan ini menjadi tuntutan besar bagi produsen smartphone untuk mempercanggih produknya. Beragam smartphone dengan spek mulai dari Mid End sampai High End menawarkan hardware yang lebih canggih. Dengan core prosesor yang berlipat dan RAM yang besar, mampu memenuhi kebutuhan akan resource yang tinggi. Tak ayal, harga yang disandingkan pun semakin mengerucut keatas alias MAHAL bos. 

Lalu bagaimana dengan nasib orang-orang seperti saya ini yang menerapkan prinsip "belum rusak, belum ganti"? Individu yang masih ogah-ogahan mengucurkan dana besar hanya untuk sebuah smartphone. Mau tak mau, suka gak suka, kita harus setia dengan HP jadul kita. Sampai pada masa kita di-izinkan untuk membeli smartphone yang lebih canggih.

Kita juga harus pintar-pintar menggunakan HP Low End kita, mengingat spek-nya yang minim. Katakanlah, prosesor masih dual-core, RAM 1 Giga ke bawah, baterai hanya 3000 mAh atau lebih kecil lagi. Jangan sampai HP kita jadi ikut emosi lantaran si empunya yang tidak tahu diri.

Berikut tips dan trik untuk HP Low End agar tetap bertahan di jaman modern ini.

1. Gunakan Aplikasi Ringan (Lite/Go)

Banyak developer mulai menawarkan versi Lite dari aplikasi yang mereka buat. Karena mereka sadar, bahwa masih banyak konsumen yang menggunakan smartphone Low End dengan spek yang rendah. Versi Lite ini dibuat khusus agar aplikasi tersebut tidak memakan banyak resource. Dan juga aplikasi versi Lite bisa menghemat penggunaan data (kuota) hingga 40%. Plus, menghemat pemakaian baterai.

2. Menghapus Aplikasi Yang Tidak Diperlukan

Setelah saya cermati, ternyata banyak aplikasi terinstal di HP android saya yang jarang dan bahkan tak pernah digunakan sama sekali. Hal ini tentu saja menambah beban kerja bagi smartphone. Aplikasi-aplikasi tersebut bisa saja kita yang download atau aplikasi bawaan dari smartphonenya. Tentunya dengan menghapus aplikasi tersebut akan mengurangi beban dan melancarkan kinerja smartphone.

Aplikasi apa saja yang perlu dihapus?
Jawaban ini sangat sulit. Mengingat kebutuhan dan minat tiap-tiap orang pastilah berbeda. Tapi satu yang pasti, saya hanya menghapus aplikasi yang tidak terpakai saja. Dan apa bila kita mempunyai versi Lite dari sebuah aplikasi, maka menghapus versi Full-nya adalah keputusan yang bijak. Tapi sekali lagi, tanyakan pada diri anda sendiri, "apakah aplikasi ini saya gunakan atau tidak?"

Berikut daftar aplikasi yang saya hapus dari smartphone saya: 
  • Facebook - saya ganti dengan Facebook Lite
  • Google Chrome - saya ganti dengan Via Browser
  • Google Drive - karena saya jarang pakai
  • Maps - saya ganti dengan Google Maps Go yang lebih ringan
  • Instagram - karena saya tidak punya ID Instragram
  • Tweeter - karena saya jarang buka Tweeter, masih bisa dibuka lewat browser.
  • Hangouts - karena tidak terpakai sama sekali
  • SHAREit - karena tidak terpakai sama sekali
  • Messenger - saya ganti dengan Messenger Lite yang lebih ringan
  • Gmail - saya ganti dengan Gmail Go yang lebih ringan
  • Semua Game - saya gak main game bos, jadi semua game saya hapus

3. Menonaktifkan Aplikasi System (Expert Only)

Untuk yang satu ini dibutuhkan kejelian. Ada banyak aplikasi sistem yang tidak saya perlukan. Dan menonaktifkan aplikasi tersebut bisa meringankan beban RAM. Sebagian aplikasi tersebut bisa dihapus, sedangkan kebanyakan lainnya hanya bisa di-nonaktifkan (disable). Tapi sekali lagi, kejelian anda sangat diperlukan. Jangan sampai anda menghapus aplikasi tersebut, cukup dinonaktifkan saja. Siapa tahu kelak anda masih membutuhkannya dan bisa sewaktu-waktu mengaktifkannya kembali.
Berikut daftar aplikasi sistem yang saya nonaktifkan:

Printing Service
Google Partner Setup
Home Screen Tips
Music
MusicFX
Mint Browser
Sound Recorder

Harap berhati-hati dalam memilah aplikasi. Apabila terjadi keganjilan pada smartphone anda, segera aktifkan kembali.

4. Bersihkan Cache

Kadang kita bingung sendiri dengan kapasitas penyimpanan yang tiba-tiba tersisa sedikit. Padahal kita jarang banget download. Jarang banget foto-foto atau rekam video. Tapi kenapa ruang penyimpanan tinggal beberapa ratus MB saja.

Sebagian aplikasi yang kita pakai sehari-hari akan menyimpan data yang bersifat sementara, guna dipakai lagi jika aplikasi tersebut digunakan. Data tersebut dinamakan "cache" (dibaca kasy). Semakin sering kita menggunakan aplikasi tersebut, semakin besar pula cache yang tersimpan.

Aplikasi seperti Whatsapp, YouTube, Facebook, Chrome, dan lain-lain akan menyimpan cache selama penggunaannya. Seiring berjalannya waktu, cache akan bertambah banyak dan ruang kosong akan semakin menyusut. Apabila tidak dibersihkan secara berkala, bisa jadi anda akan kehabisan ruang penyimpanan. Maka sangatlah elok jika kita melakukan pembersihan cache secara berkala. Anda bisa menghapusnya secara manual atau bisa juga dengan bantuan aplikasi lain.

Baca : Cara Membersihkan Cache Pada Smartphone Android

5. Pasang Memori Eksternal

Memasang memory external sangat membantu kelancaran kerja smartphone. Dengan memasang memory external, anda akan meringankan beban memory internal yang memiliki kapasitas terbatas. Cukup gunakan memory internal untuk wadah aplikasi dan system' Android saja. Dengan begitu akan tersisa banyak ruang kosong pada memory internal yang bisa digunakan oleh system' Android untuk menulis cache.

Bayangkan jika kita hanya memakai memori internal saja. Semua data akan tersimpan di situ. Termasuk foto hasil selfie, video, mp3, dan lain-lain. Alhasil, memori internal akan cepat habis terpakai. Walaupun memori internal anda berukuran besar, 16gb sampai 32gb. Anda tetap harus waspada. Sebab jika terjadi kerusakan pada OS Android, dan anda diharuskan melakukan factory reset. Maka semua data pada memory internal akan terhapus. 


No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib